Minggu, 07 Desember 2014

Kisah Kasih Manusia



Sudah lama rasanya ga pernah menulis lagi, entah ada angin apa tiba-tiba pengen aja nulis. Emang sebenernya dari dulu suka nulis di diary sih, tapi semenjak buku diary suka dibaca-baca sama orang tanpa izin si empunyanya jadi sempat kesal bin males nulis lagi, pfft. (hhe)

Hmm sudah lah lupakan saja hho. Kalau perasaan hati lagi sedih, ga tau kenapa pengen aja nulis, meski sekarang saya sebenernya ga tau pengen nulis apa saat ini. Nulis laporan? Huaa.. tidaaak masih numpuk, mau rileks dulu sejenak dari laporan-laporan deadline yang menghantui malam ini. Ohya nulis ini aja, kisah saat kunjungan industri minggu lalu.

Inti dari kisahnya sih sebenernya sederhana “jangan pernah menyepelekan orang lain” siapapun itu yang mungkin kamu anggap ia sesuatu yang rendah di mata mu.

Singkat cerita…
Seorang pemuda yang hanya lulusan SD, ga pernah mengira kisah hidupnya bisa seperti saat ini. Berawal dari perjalanan hidup yang bisa dibilang sangat pahit, terlibat narkoba, pergaulan bebas, mabok-mabokan dan lain sebagainya, semua itu menghantui hidup sang pemuda ini. Mungkin kisah ini adalah mimpi buruk yang pernah beliau alami. Tapi ini nyata adanya loh. Kalian tahu apa yang terjadi padanya saat ini? Beliau sekarang saat ini bisa dibilang hidupnya cukup sukses dengan bisnis yang beliau geluti saat ini.

Yah walaupun sederhana, tapi saya diam-diam kagum dengan kegigihannya dalam melawan hidup yang keras ini, pada sistem yang sangat menyengsarakan kita. Beliau menekuni bisnis kecil-kecilan yang sekarang bisa dikategorikan dalam bisnis kelas menengah. Bisnis yang beliau tekuni saat ini diberi nama “Cageur Group” Hayoo.. mungkin yang orang Bogor pada tau? Atau mungkin pernah makan “jajanan” nya? Hhe. 

Cageur Group ini memproduksi aneka macam rasa cireng, cilok, lumpia, dan donat (FYI; ini sih yang baru saya tahu aja ya). Sederhana bukan? Tapi menghasilkan omset yang cukup besar. Padahal cuman jual jajanan sekolahan aja yah? Hehe. Eittt jangan salah, justru karna jajanan sekolah ini yang di gandrungi dan menjadi jajanan favorite anak-anak sekolahan ketika hendak pulang sekolah. Suka ngerasa kangen ga sih sama jajanan saat masih SD dulu? Rasanya tuh kayak nostalgia pas liat jajanan SD, jadi kangen sama SD :( aih *gagalfokus* *oke kembali ke pembahasan sebelumnya*

Jadi, sang pemuda ini bernama Pak Bram. Beliau membangun bisnis ini bersama istrinya saat itu. Pada awal kali membangun bisnis ini, tentu ga serta merta langsung laku. Pernah cireng yang di jual sama Pak Bram ini ga laku di jual, akhirnya beliau sekeluarga seharian makanin cirengnya dan kalau ada sisa terpaksa dibuang :(.. Pak Bram ini sempet off dari bisnisnya, karna beliau merasa bisnis ini kurang “prospek”. Beberapa bulan kemudian, istrinya ngajak Pak Bram memulai bisnisnya kembali dengan resep yang berbeda, dan taraaa…. Resep nya manjuuur.. konsumen pada sukaa.. tapi sebabnya pasti bukan hanya pada resep nya aja yang bisa ngejual 8000 cireng dalam 1 hari (untuk di daerah bogor aja loh ya, soalnya cageur group udah menyebar di beberapa kota di Indonesia). 

Saya bertanya dengan beliau “Pak, kok bisa ngejual segitu banyaknya cireng dalam 1 hari?” lalu beliau menjawab “Bisnis itu silaturahmi teh, saya selalu jalin silaturahmi dengan orang lain. Lagi pula saya berbisnis juga bukan untuk keuntungan semata, tapi gimana caranya orang bisa ternafkahi dengan saya membuka usaha cageur group ini.”
Saya kemudian berpikir  ‘bisnis itu silaturahmi’ ucap saya dalam hati. Saya bertanya lagi kepada beliau “lantas bagaimana cara bapak mendapatkan reseller sebanyak banyak ini?” beliau menjawab kembali “pandai-pandai bergaul teh sama orang lain, dan intinya jangan pernah menyepelekan orang lain. Saya mah ga pernah menganggap pekerja saya sebagai pegawai, saya anggap mereka semua seperti saudara saya. Jangan sampai ketika kita semakin kaya, kita semakin sombong, lupa dengan diri kita dahulu seperti apa.”
Kata-kata yang menohok saya pada saat itu adalah ‘jangan pernah menyepelekan orang lain’. Orang yang berpendidikan rendah ternyata etika nya lebih tinggi terkadang daripada orang yang sudah berpendidikan tinggi. Sebenernya banyak dialog yang saya dengan kelompok saya diskusikan dengan beliau, namun dari wawancara ini saya belajar dan semakin tersadarkan. Tiap-tiap diri kita ini sangat berharga. Jangan pernah meremehkan diri sendiri apa lagi meremehkan atau menyepelekan orang lain. Roda ini berputar. Rezeki itu minallah. 
Kaya bukan berarti lupa dari mana kita berasal. Ketika usaha kita 100%, maka hasilnya pun bisa kamu rasakan sendiri :).. Jangan pernah menyepelekan orang lain walaupun ia lebih rendah derajatnya daripada dirimu yang saat ini telah diberikan nikmat yang serba berkecukupan. Menghargai orang lain akan membuat dirimu akan dihargai oleh orang lain. Inilah kisah kasih manusia yang justru membuat drajat kita lebih tinggi dari pada orang yang lupa akan siapa dirinya dahulu dan lupa terhadap siapa Sang Pemberi Rezeki. Sekian.

Rabu, 15 Januari 2014

Bila Aku Jatuh Cinta

Lagi baca buku saku, judul buku nya “Menikah di bawah asuhan Risalah” terus nemu puisi bagus entah siapa pengarangnya..

BILA AKU JATUH CINTA


Allahu Rabbi aku minta izin
Allahu Rabbi Aku punya pinta
Allahu Rabbi Izinkanlah..
Allahu Rabbi Bila suatu saat aku jatuh hati
Allahu Rabbi Pintaku terakhir adalah seandainya ku jatuh hati

Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu
Yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya
Penuh dengan kasih-Mu
Dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Pertemukanlah kami…
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Jangan pernah Kau palingkan
Wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu.. Aamiin