“Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan” yap.. kata itu sering kali kita dengar ketika berada di akhir perpisahan. Entah kenapa perpisahan itu begitu pedih. Ada yang datang..dan ada pula yang pergi. Singgah sementara kemudian hilang.
Astagfirullah..
sadar! Semua yang ada di dunia pasti akan kembali pada-Nya. Namun, sudahkah
kita siap? Sepertinya tanpa ditanya siap atau tidak siap, perpisahan itu akan
datang tanpa permisi terlebih dahulu. Hal yang lebih pedih adalah ketika kita
sama-sama menunggu perpisahan akan datang.
Teruntuk mu..
Nenek ku.. betapa besar rasa sayang cucu mu ini pada mu. Melihat engkau begitu
lugu di masa tua mu dan tingkah mu pun kembali seperti anak-anak. Tahu kah kau,
Nek? Setiap kali ku tuntun shalat mu, hati ku sepeti tertusuk duri yang tajam.
Hati ku sedih.. seolah-olah aku seperti menunggu ajal mu datang atau mungkin
ajal ku ini yang duluan Ia ambil.
Teringat masa
kecil ku saat dulu kau selalu memberi semua cucu mu hal-hal terbaik. Ah.. tak
sanggup aku mengingatnya. Aku pun mulai membayangkan masa tua ku kelak. Akan
kah diriku ini menyusahkan anak-anak ku atau cucu-cucu ku? L Jika dibandingkan
dengan Nenek.. Nenek adalah seseorang yang tidak pernah mengeluh ini dan itu.
Ia selalu menerima apa adanya. Isak
tangis yang tertahan di dada setiap kali melihat wajah mu. Nek.. uhibbuki
fillah..